Kamis, 08 Februari 2018

Contoh Puisi Keindahan Alam Terbaik


       21 Contoh Puisi Keindahan Alam Terbaik




contoh puisi keindahan alam
INDAHNYA ALAM NEGERI INI

Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak 
Kurentangkan tanganku sejenak 
Sejuk, tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan 

Wahai pencipta alam 
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam 
Pesonanya tak pernah padam 

Desiran angin yang berirama di pegunungan 
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan 
Begitu indah rasanya 
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna 
Membuat semua orang terpana 
Membuat semua orang terkesima 
Tetapi, kita harus menjaganya 

Agar keindahannya takkan pernah sirna



PUISI PANTAI 

Kubiarkan ombak mengusap
kedua kakiku seperti menari-nari
dalam buaian keriaan kalbumu 
kupandang jauh 

Jauh di ufuk kebiruan berpadu
yang menyatukan langit dan laut
namun waktupun sekejap berlalu
beranjak dari pesona

Dengan hamparan pasir putihmu
debur ombak yang berdebar
dan keceriaan anak-anak tertawa

tersenyum serta lesung pipimu
bak guratan pasir jemari-jemari lentik
yang sesekali gelombang menyapanya 
waktu yang tak pernah kembali 
berjalan bahkan berlari 

Ijinkanlah kutemui
bukan sekedar untaian mimpi
kan kubasuh kakiku di pantaimu




LAUTAN YANG INDAH DAN TENANG

Lautan yang indah dan tenang
Terlihat ikan yang sedang bergurau riang
Dibalik terumbu karang yang tampak kokoh
Bersama tanaman laut yang bergerak indah

Manusia yang melihat itu sangat terpesona 
Ikan ikan berenang dengan ceria 
Air laut tampak tenang dan tidak bergelombang 
Suasana lautan sangat nyaman dan tenang 


contoh puisi keindahan alam


KEINDAHAN ALAM INI


Betapa indahnya alam ini
Laut berombak-ombak 
Awan berarak-arak 
Udara segar bertiup-tiup 

Aku berdiri di atas gunung 
Berdiri di bawah langit 
Untuk melihat keindahan alam ini 

Keindahan dunia 
Aku mempertaruhkan nyawa 
Bertahan diri di atas gunung 
Demi melihat keindahan alam 
Keindahan ciptaan Tuhan 



KEINDAHAN ALAM INDONESIA


Saat aku membuka mataku 
Ku tak percaya bahwa itu nyata
Aku masih berpikir bahwa aku masih bermimpi 
Tetapi aku sadar bahwa keindahan itu benar-benar ada di depanku

Sungguh indah kepulauan ini 
Ribuan pulau-pulau berjajar 
Membentuk gugusan pulau yang indah 
Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timur

Samudra luas membentang 
Dengan air yang biru 
Dan berisi keindahan di bawahnya 
Aku bangga menjadi anak Indonesia 
Aku berjanji aku akan menjagamu


TANAH AIRKU 

Angin berdesir dipantai 
Burung berkicau dengan merdu 
Embun pagi membasahi rumput-rumput 

Itulah tanah airku 
Sawahnya menghijau 
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur 

Indonesiaku 
Tanah tumpah darahku 
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata 

Oh….. tanah airku tercinta 
Indonesia jaya….. 


PERMAINYA DESAKU

Sawah mulai menguning
mentari menyambut datangnya pagi 
ayam berkokok bersahutan 
petani bersiap hendak ke sawah

Padi yang hijau 
siap untuk dipanen 
petani bersuka ria
beramai–ramai memotong padi

Gemercik air sungai 
begitu beningnya 
bagaikan zamrud khatulistiwa 
itulah alam desaku yang permai 


NAMAKU ALAM

Perkenalkan, namaku adalah alam
Aku adalah tempat tinggal bagi flora dan fauna

Dimana bagi hewan-hewan aku adalah rumah mereka
Tempat mereka bertumbuh 
Berkembang biak, dan mencari makan 
Melakukan semua aktivitas kehidupan alam 

Bukan hanya hewan 
Tumbuhan pun merasakan hal yang sama 
Bagiku, tumbuhan adalah perhiasanku
Dan hewan, adalah peliharaanku 

Aku juga slalu memberi kesejukan bagi penduduk bumi 
Aku memberikan oksigen bagi manusia 
Aku juga memberikan sumber daya bagi mereka 
Memberikan mereka energi, kekuatan, perhiasan 
Dan segalanya yang mereka butuhkan 

Semua itu adalah pada saat bumi masih dalam keadaan stabil
Ketika bumi tidak dipenuhi orang orang serakah 
Menggunakan sumber dayaku sesuai kebuhannya saja

Tapi kini….. 
Manusia hanya memikirkan kepentingannya sendiri 
Mereka tak pernah memikirkan aku 
Mereka slalu ingin lebih atas apa yg telah diberi oleh – Nya 

Ketamakan, kerakusan, pemborosan 
Telah membawaku kepada kerusakan 

Lihat apa yang telah mereka perbuat padaku 
Setelah apa yang aku berikan pada mereka 
Mereka membalasnya dengan merusakku 
Menebang pohon pohonku 
Memberikan polusi padaku 
Memburu hewan hewanku 
Dan merusak ozonku 
Dengan zat zat yang dulu tak pernah ada di bumi ini 
Sungguh perih hati ini rasanya
Apakah tak ada kesadaran sedikit pun dihati mereka? 
Apakah tak ada rasa iba mereka atas rusaknya diriku? 
Sungguh, sungguh, dan sungguh sangat miris hati ini 

Sabda Bumi
Belum tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap Jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit
Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi.
Bencana Melandaku
Lewat suara gemuruh di iringi debu bangunan yang runtuh
Tempatku nan asli terlindas habis
Rumah dan harta benda serta nyawa manusia lenyap
Kau Lalap habis aku kehilangan segalanya
Mata dunia Terpengarah menatap heran
Memang kejadian begitu dasyat
Bantuan dan pertolongan mengalir
Hati manusia punya Nurani
Tuhan… Mengapa semua ini terjadi..!
Mungkin kami telah banyak Mengingkari mu
Mungkin kami terlalu bangga dengan salah dan Dosa-dosa
Ya… Tuhan ampunilah kami dalam segala dosa.
contoh puisi keindahan alam
KEMANA PERGINYA ALAM LESTARI
Karya: Jay Limandjaya
Dulu sering ku lihat hamparan hijau sawah beratapkan langit biruk
iri kanan sawah, tengahnya sungai
Di antara gunung matahari terbit malu-malu
Namun sekarang kemana?
Lapisan tanah becek berwarna coklat setiap habis hujan
Kini tanahku berwarna abu
Lama kucari tanah becekku
Tapi kenapa sekarang tak nampak?
Cemara kehidupan tinggi menjulang
Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan Tuhan
Sekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh
Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu
Mengapa bisa begitu?
Sering banjir, sering longsor
Di barat ada asap bikin marah tetangga
Padahal dahulu tidak begitu
Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak malu
Sayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih
Menanggung pilu sambil tertatih
Anak-anaknya nakal semua
Biar dimarahi tapi tak pernah jera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar