Jumat, 19 Januari 2018

4 Macam Gaya Renang dan Penjelasannya

4 Macam Gaya Renang dan Penjelasannya

4 Macam Gaya Renang dan Penjelasannya Berdasarkan sejarah renang, diketahui bahwa renang merupakan olah raga yang sudah ada sejak zaman dahulu. Hal ini dibutikan dari diketemukannya gambar-gambar aktifitas renang yang ada pada sebuah gua di sebelah barat daya Mesir.
Dalam sebuah perlombaan renang, dituntut kecepatan seorang atlet dalam menyelesaikan jarak lintasan renang dengan menggunakan gaya renang tertentu. Siapa yang tercepat dialah yang akan menjadi pemenang.
Untuk mendapatkan kecepatan maksimal, seorang perenang dituntut menguasai gaya renang yang dilombakan dengan sebaik mungkin. Tahukah Sobat ada berapa gaya renang yang sering dilombakan tersebut? Simak selengkapnya dalam artikel dibawah ini yang akan mengupas 4 macam gaya renang dan penjelasannya.

4 Macam Gaya Renang beserta penjelasannya

1. Renang Gaya Bebas

Renang Gaya Bebas atau disebut juga dengan free swim merupakan gaya renang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian “dicambukkan” naik turun ke atas dan ke bawah.
Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan keluar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya renang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
4 Macam Gaya Renang Beserta Penjelasan dan Gambarnya
Selain gaya renang bebas diatas, masih ada pula renang gaya renang bebas yang dikenal dengan gaya renang trugen yang dikembangkan oleh pelatih renang John Arthur Trudgen pada tahun 1873. Gaya renang ini berupa gerakan kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan gerakan kaki lurus melecut naik turun seperti gaya bebas yang dikenal orang sekarang ini.
Gaya trudgen kemudian dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill yang berenang dengan gerakan kaki lurus melecut naik turun. Gaya ini disebut dengan gaya krol (crawl). Pada tahun 1905 perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya. Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya bebas seperti gaya renang yang dikenal orang sekarang.

2. Renang Gaya Dada

Renang Gaya dada atau disebut juga dengan gaya katakadalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air serta batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas.

3. Renang Gaya Punggung

Renang Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tetapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya renang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.

4. Renang Gaya Kupu-Kupu

Renang gaya kupu-kupu dikenal juga sebagai butterfly stroke, namun karena gerakan kakinya yang mirip lumba-lumba, maka renang gaya kupu-kupu juga disebut dengan gaya lumba-lumba atau dolphine.
Gaya renang ini merupakan turunan dari gaya dada/gaya katak. Dengan posisi dada menghadap ke bawah, kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah, lalu ke belakang, dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air. Pada saat tarikan tangan ke belakang, kedua belah kaki secara bersamaan menekan ke bawah. Gerakan kaki dan tangan ini dilakukan untuk mendorong badan bergerak ke depan (atau ke atas permukaan air untuk mengambil nafas). Pada saat kepala masuk kembali ke dalam air, tangan mengikuti masuk, dan kaki kembali menekan ke bawah. Gerakan kaki naik-turun menyerupai gerakan sirip ekor lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Gerakan tampak atas. Berbeda dari gaya renang lainnya yang umumnya mudah dikuasai, perenang pemula memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar pemula juga menganggap gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya berenang lainnya, teknik gerakan yang buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan perenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar